Mewujudkan lingkungan yang sehat

 Kawasan urban (kota) yang merupakan pusat dari semua bidang dan kegiatan, seperti

pusat perkantoran, perdagangan, dan transportasi menjadi ciri khas tersendiri dari kemajuan dan kemegahan yang seluruhnya terjadi di kota. Lahan yang terbatas, menjadikan lahan agriculture pun mengalami perubahan fungsi menjadi lahan non-agriculture. Semua didasarkan masih kurangnya Kesadaran dan keinginan masyarakat untuk menciptakan lahan hijau. kebiasaan atau gaya hidup yang tidak ada habisnya menciptakan wilayah kota mengalami berbagai masalah seperti polusi, banjir, pemanasan global, peningkatan emisi karbon dan lainnya.

Singkatnya, jejak karbon adalah jumlah gas rumah kaca atau karbon dioksida, dan senyawa karbon lainnya, yang dihasilkan karena antara lain konsumsi bahan bakar fosil. Jejak karbon yang selama ini hasilkan ikut bertanggungjawab bagi terjadinya perubahan iklim, kekeringan, banjir dan pandemi penyakit menular.

Gaya hidup buruk harus dirubah dengan menjadikan masyarakat urban sebagai masyarakat yang berwawasan lingkungan untuk mencapai kota yang berkelanjutan sehingga memberi dampak positif. Gaya hidup sehat dapat membantu terwujudnya lingkungan yang asri dan sehat. Udara dan suasana nyaman dapat hadir jika setiap rumah memiliki halaman hijau atau urban farming.

Urban farming sendiri menjadi salah satu topik yang dibahas dalam isu-isu ketahanan pangan, kesehatan fisik dan mental, kesehatan lingkungan, serta dalam perspektif agama.
Pemanfaatan lahan menjadi produktif atau urban farming bisa menggunakan sistem hidroponik. Keterbatasan lahan juga bisa menjadi peluang bagus dalam penerapan sistem tanam ini. Sistem penanaman hidroponik ini sendiri sangat mudah dibudidayakan yaitu dengan memanfaatkan air nutrisi sebagai media tumbuh menggantikan tanah. Tanaman yang cocok atau sering menggunakan sistem penanaman ini adalah tanaman dari komoditi hortikultura. Diantaranya seperti bayam, sawi, kangkung, dan tanaman lainnya.

Ditengah pandemi covid-19 saat ini, gaya hidup sehat harus segera diterapkan. Dengan pemanfaatan halaman rumah menjadi lahan produktif, tanaman yang ditanam juga berfungsi sebagai penyaring udara karena menghasilkan banyak oksigen menyerap karbon dioksida dari hasil fotosintesis sehingga udara yang dihasilkan lebih berkualitas yang tentunya baik bagi kesehatan.

Terlebih lagi jika menggunakan strategi urban farming, yang bisa membuat perkarangan rumah semakin asri nan indah. Selain sistem hidroponik, tanaman bisa langsung ditanam ditanah dengan menerapkan sistem pertanian organik sehingga biodiversitas tetap aman terjaga. Beberapa tanaman memiliki karakter yang bisa mengundang biodiversitas, misalnya serangga, mikroba tanah, atau hewan lainnya. Dengan urban farming ini sendiri, spesies biodiversitas yang ada di perkotaan lebih terjamin dan terjaga keberagamannya.

Manfaat lainnya dari menanam, masyarakat terhindar dari bahan kimia berbahaya. Notabenenya petani saat ini masih  menggunakan bahan kimia berbahaya untuk merawat tanamannya. Padahal cara ini dapat beresiko bagi kesehatan konsumen. Dengan adanya perkarangan produktif, masyarakat urban dapat memanfaatkan hasil panen sehingga dapat mencapai kebutuhan gizi bagi keluarga. Di samping itu, menanam sayuran di rumah akan mengurangi aktivitas masyarakat ke pasar atau warung sayur, sehingga masyarakat juga turut mengurangi emisi karbon. Seperti diketahui, kesehatan kita dapat terganggu jika terus mengkonsumsi dan terus berada dalam lingkungan yang tidak sehat. Mau tidak mau, memanfaatkan halaman rumah untuk lahan produktif atau urban farming sebagai salah satu caranya mewujudkan untuk diri sendiri serta lingkungan yang sehat.

Sudah menjadi kewajiban setiap orang untuk menjaga dan merawat lingkungan. Berbagai cara dapat dilakukan untuk menghadirkan lingkungan bersih dan sehat. Salah satunya dengan menerapkan gaya hidup sehat dan terawat. Gaya hidup sehat dapat membantu terwujudnya lingkungan asri dan sehat. Udara dan suasana nyaman dapat hadir jika setiap rumah memiliki halaman hijau. Mungkin tidak kita sadari bahwa dengan melakukan urban farming, kita turut pula berkontribusi dalam upaya mengurangi jejak karbon (carbon footprint). Hal ini dimungkinkan karena urban farming memangkas konsumsi bahan bakar fosil yang  selama ini dibutuhkan dalam pendistribusian bahan makanan.

Maka dari itu, tunjukkan kualitas dan kuantitas kita sebagai masyarakat urban yang berwawasan serta cinta lingkungan. Satu dunia, satu kehidupan dan satu kesempatan untuk menjaganya sebab Tuhan telah menganugerahi lingkungan hijau.
Ayo, kita jaga bersama. Mulai sekarang, Ayo diet karbon, jalankan urban farming. Kalau bukan kita, siapa lagi ? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, Millenial wajib tau !

Tahukah kamu ? Shortcut (Ctrl) A-Z, Jalan pintas penulisan di Microsoft word lho !

28 Quotes Hari Sumpah Pemuda